Oleh: Bagus Suryo Wibowo*
Pada suatu hari ada seorang pria bernama Agus. Dia adalah salah satu raja judi dan miliyader menjadi gelarnya di indonesia. Setiap malam dia pergi ke majelis judi. Di setiap putaran permainan dialah yang keluar menjadi pemenangnya. Suatu waktu dia keluar sebagai petaruh yang kalah dan mengeluarkan banyak uang.
Hari pun menjelang pagi, saatnya dia untuk melangkahkan kakinya kembali pulang ke rumahnya. Tepatnya setelah menerima kekalahan yang cukup membuat tangan gemetar. Ketika di perjalanan dia melihat jama’ah yang sedang sholat subuh. Dia mengingat kembali kapan terakhir kali dia sholat. Ia pun mearasa sedih karena sudah melencng jauh dari agama yang dianut olehnya.
Esok harinya dia mencoba mengingat-ngingat dan mengulang-ngulang gerak dan bacaan sholat. Karena ia sadar sudah dalam dijerumuskan oleh dunia perjudian. Hari demi hari berlalu, ia berusaha untuk memperbaiki dirnbya menjadi lebih baik, menuju jalan yang lurus. Sekarang ia sudah bertemu dengan fase “bertaubat” kepada tuhannya. Ia melaksanakan kewajiban sebagaimana seharusnya seorang muslim.
Dia sudah meninggalkan hartanya, yang ia dapatkan dari permainan haram itu. Ia pun menyumbangkan harta lainnya yang ia miliki untuk mebantu anak-anak yatim. Hatinya pun bergerak untuk membuka usaha dengan hal-hal yang halal serta menjauhi larangan Alllah. Dia bertamu pada temannnya yang bernama Hakim guna meminta saran untuk usaha barunya, serta mengajaknya untuk memberikan suntikan modal agar usahanya berkembang. Dia menjalani harinya dengan penuh gembira sesuai tuntunan agama.
*Penulis merupakan santri Madrasah Darus-Sunnah Angkatan ke-8
