Nabi Harun dalam al-Quran dan Tuduhan Orientalis kepada Nabi Muhammad Saw

Jika kita telusuri secara seksama, terdapat penyebutan kata Harun dalam al-Qur’an sebanyak 20 kali. Dari jumlah tersebut, apakah semua merujuk kepada sosok yang sama yang kita kenal sebagai Nabi Harun As, yang merupakan saudara Nabi Musa As?

Secara umum memang iya, tetapi ada satu ayat yang perlu kita tengok siapakah sosok Harun yang dimaksud dalam ayat tersebut. Allah swt berfirman:

“Wahai saudara perempuan Harun! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.” (Q.S. Maryam [19]: 28)

Ayat ini berkisah tentang Maryam pasca ia melahirkan putranya, Nabi Isa As. Setelah diperintahkan untuk berpuasa pada hari kelahiran putranya serta tidak berbicara dengan seorang pun, Maryam lantas menggendong putranya dan membawanya pulang. Tak pelak masyarakat di sekitarnya mencela perbuatannya dan bertanya-tanya, “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan suatu perbuatan yang sangat mungkar.” Celaan itu pun berlanjut sebagaimana yang terkandung pada ayat di atas.

Dari kisah tersebut dipahami bahwa sosok Harun yang terdapat pada ayat di atas adalah saudara  Maryam yang merupakan ibu dari Nabi Isa As. Atau dengan kata lain, Harun di situ adalah paman dari Nabi Isa As. Sementara di sisi lain, sosok Harun yang populer dalam al-Qur’an adalah saudara dari Nabi Musa As. Lalu, adakah kaitan antara keduanya? Ataukah keduanya adalah sosok yang sama?

Dari pintu inilah, beberapa orientalis menuduh adanya kekeliruan atau typo dalam al-Qur’an. Mereka beranggapan bahwa Harun saudara Musa dan Harun saudara Maryam adalah sosok yang sama. Sehingga menjadi janggal dan tidak logis karena antara masa hidupnya Musa dan Maryam terbentang jarak ratusan tahun. Tuduhan orientalis ini dapat dibaca misalnya dalam De Haeresibus karya Jean Damascense. Oleh orang-orang setelahnya, seperti Nicholas de Cuse dan Hornbek, tuduhan itu disuarakan kembali.

Pada ujungnya, sebagaimana diuraikan orientalis Reland, sasaran tuduhan tersebut diarahkan kepada Nabi Muhammad saw. Beliau dianggap buta sejarah sehingga perbedaan masa antara Musa dan Maryam atau Isa menjadi rancu bagi beliau. Terlebih beliau menyebutkan dirinya sebagai Nabi yang ummi (tidak pandai menulis dan membaca). Dengan uraian semacam itu, Reland tidak hanya menuduh Nabi Muhammad saw gagal paham sejarah, tetapi juga menganggap al-Qur’an sebagai karya buatan Rasulullah saw.

Keberatan para orientalis sebagaimana di atas sebenarnya bukanlah hal baru. Jauh-jauh hari pada zaman Nabi saw telah ada pertanyaan mengenai sosok Harun saudara Maryam ini.

Diriwayatkan oleh al-Tirimidzi melalui sahabat al-Mughiroh ibn Syu’bah bahwa beliau diutus oleh Nabi saw menuju daerah Najran yang menganut agama Kristen. Sesampainya di sana, penduduknya bertanya,

“Kalian membaca (dalam al-Qur’an) ‘Ya ukhta Harun/ wahai saudara perempuan Harun’, padahal masa Musa (saudara Harun) jauh sebelum masa Isa (putra Maryam) sekian lamanya.”

Mendapati pertanyaan itu, al-Mughiroh tak mampu menjawabnya dan berjanji akan menyampaikannya kepada Rasulullah saw. Maka ketika disampaikan, beliau pun bersabda,

“Tidakkah engkau menyampaikan kepada mereka bahwa mereka itu dinamai dengan nama para nabi dan orang-orang saleh yang hidup sebelum mereka?!”. 

Hadis di atas juga diriwayatkan oleh Muslim, al-Nasai, Ahmad, al-Thabrani, dan beberapa ulama hadis lain. Secara kualitas, hadis tersebut dihukumi sahih (valid).

Dari riwayat tersebut dipahami bahwa di antara kebiasaan masyarakat yang hidup pada masa Maryam adalah menamai orang-orang saleh dengan nama para Nabi, sebagaimana saudara Maryam yang diberi nama Harun. Berdasarkan hal itu, maka sosok Harun yang merupakan saudara Maryam bukanlah Nabi Harun As yang merupakan saudara Nabi Musa As.

Meski demikian, para mufassir menyebut adanya pendapat lain terkait sosok Harun ini. Ada yang mengatakan bahwa Harun saudara Maryam ini adalah sosok yang sama dengan Nabi Harun saudara Nabi Isa As. Ada pula yang menyebut bahwa kata “ukht” di situ diartikan dengan anak atau keturunan, sehingga dipahami bahwa Maryam merupakan keturunan dari Nabi Harun As. 

Dari penafsiran-penafsiran tersebut, mayoritas mufassir, seperti al-Thabari dan al-Qurthubi, cenderung kepada penafsiran bahwa sosok Harun saudara Maryam bukanlah Nabi Harun As saudara Nabi Musa As, sebagaimana terungkap dari hadis di atas. Hal itu dapat dimaklumi karena penafsiran tersebut bersumber dari Rasulullah saw atau tafsir bil ma’tsur yang berstatus shahih. Maka cukuplah berpegangan pada penafsiran beliau.

Dengan demikian, tuduhan para orientalis akan adanya typo atau kesalahan dalam al-Qur’an sebagaimana di atas hanyalah mengulang tuduhan lama sebagaimana terungkap dalam hadis. Dengan sendirinya, tuduhan itu telah selesai dijawab oleh Nabi Muhammad saw sendiri jauh sebelum para orientalis melontarkannya.

Washallahu ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in…

Disadur dari Facebook Muhammad Ulin Nuha 

—————————————————————————-

*Penulis adalah guru tetap di Madrasah Darus-Sunnah Ciputat

9 Responses

    1. Hadis no
      HADIST HR. MUSLIM NO,3982

      Dari Muhgirah bin Syu’bah ra. berkata, ‘Ketika aku tiba di Najran, penduduknya bertanya kepadaku, “Kalian membaca (Quran), “Wahai saudara perempuan Harun”, padahal Musa hidup sebelum Isa selama sekian dan sekian tahun.” Ketika bertemu Rasulullah SAW aku tanyakan hal itu dan beliau menjawab, “Sesungguhnya mereka biasa menamakan anak mereka dengan nama nabi dan orang-orang shalih yang hidup sebelum mereka.” (HR Muslim)

      Nabi merespon pertanyaan tsb dengan jawapan bahawa pada zaman Maryam, orang2 yahudi suka menamakan anak-anak mereka dengan nama Nabi dan orang-orang shaleh, jadi saudara Maryam yang bernama harun tsb bukanlah harun pada zaman Nabi Musa, hanya sahaja namanya mirip.

      Misalnya, saudara saya bernama Muhammad, jika ada orang bilang “wahai saudara Muhammad” apa itu bermaksud saya ini saudaranya nabi Muhammad? Bukan, Hanya sahaja nama saudara saya mirip dengan nama nabi Muhammad SAW.

      1. Ah itu sih cuma salah kutip, jangan dibesar besarkan…..
        Nih saya jelaskan Harun itu saudaranya Musa
        Harun itu punya saudara perempuan namanya Miryam…. M… I… R… Y… A… M
        Jadi INI SEKEDAR SALAH DENGAR SAJA ,
        MIRYAM SAUDARA HARUN….. ITU BENAR
        KEDENGARANNYA MARYAM M…A…R…Y…A…M
        ( IBU YESUS)
        Masalahnya sepele ga usah dibesarkan….
        Para ulama muslim ga mau membahas bahwa
        dalam Alkitab, Harun itu punya saudara namanya Miryam.
        Mereka bijaksana utk tidak membahasnya, soalnya kalau dibahas nanti terbuka lah semua. Malah jadi ribut besar seluruh dunia……. Mendingan cover up saja….. Sy setuju….. Biar damai dunia……

        1. To Eno, (27 Juli 2022 pukul 20:16)

          Itu bukan salah kutip, dan tidak ada yg salah. Sebab Arab, Ibrani, maupun Aram, itu serumpun. Kita tidak membahas penamaan isa atau yesus, tapi jelas maryam dan miryam itu orang sama dgn sedikit beda bahasa; tidak ada salah kutip dan tidak ada ribut seluruh dunia seperti persangkaanmu, sebab orang israel waktu itu terbiasa menamakan keturunannya dgn nama-nama orang saleh yg dahulu.
          Dan panggilan “maryam saudara harun” itu bisa berupa kalimat satir, dan jikalau harun saudara maryam ibunya isa tentu juga tidak salah.
          Nama sama, tapi orangnya beda. Anda pasti diragukan IQ nya jika tidak bisa mencerna semudah ini.

    2. Itu kan tradisi bahasa semit. Tidak bisa dipahami dengan bahasa Indonesia.
      Lagian kenapa para kafir itu mengurusi agama Islam. Sekarang saya tanga balik.

      Matius 1:1-17 TB
      Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

      Apakah Yesus Anak Daud????? Bisa jawab nggak???

  1. Ayatnya itu jelas saudara Musa dan tidak ada ayat di Alquran yang menjelaskan bahwa Maryam bukan saudara Musa. dalam Alkitab memang ada saudara musa dan harun yang bernama meriam.

    penjelasan di atas hanya bentuk tafsiran dan bukan ayat. perlu di ketahui bahwa tafsiran bukanlah kebenaran tetapi hanya sekedar intrepretasi

    1. JAWABANNYA ADA DI HADIST HR. MUSLIM NO,3982
      HADIST adalah PERKATAANYA ATAU PERNYATAAN Nabi Muhammad terkait Ayat tersbut.

      BUNYI HADIST :
      Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin ‘Abdillah bin Numair dan Abu Sa’id Al Asyaj dan Muhammad bin Al Mutsanna Al ‘Anazi; Dan lafazh ini miliknya Numair ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Bapaknya dari Simak bin Harb dari ‘Alqamah bin Wail dari Al Mughirah bin Syu’bah ia berkata; Ketika aku mendatangi kota Najran, para penduduknya bertanya kepadaku; Sesungguhnya kalian membaca “wahai saudara Harun”, padahal Musa hidup sebelum Isa berjarak beberapa tahun.’ Maka ketika aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku menanyakan hal itu kepada beliau, dan beliaupun menjawab: ‘Dulu mereka memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum sebelum mereka.’

      INGAT :
      HADIST BUKAN TAFSIRAN TAPI PERKATAAN & UCAPAN NABI MUHAMMAD

    2. Bukan tafsiran tapi perkataan nabi langsung tercatat dalam kitab hadits muslim 3982 (penomoran lidwa kitab 9 imam) :
      dari Al Mughirah bin Syu’bah ia berkata; Ketika aku mendatangi kota Najran, para penduduknya bertanya kepadaku; Sesungguhnya kalian membaca “wahai saudara Harun”, padahal Musa hidup sebelum Isa berjarak beberapa tahun.’ Maka ketika aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku menanyakan hal itu kepada beliau, dan beliaupun menjawab: ‘Dulu mereka memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum sebelum mereka.’

      http://www.infotbi.com/hadis9/cari_hadist.php?imam=muslim&keyNo=3982&x=39&y=14

  2. Sebenernya sudah jelas , harun yg dimaksud adalah nabi harun !! Karena orang sholeh atau nabi yg mana lagi?? Saya mengacu pada pendapat modern bahwa frasa saudara perempuan harun itu bisa diartikan juga sebagai anak ,cucu ke bawah dari saudara , seperti yesus disebut anak daud , tidak mengacu yesus benar benar anak daud …
    Kalau harun adalah orang lain, mengapa bukan harun yg dinazarkann? Apalagi ada surat tentang keluarga Imran, harusnya ada cerita tentang harun yg bukn harun saudara musa.Apalagi dalam riwayat itu sebelumnya memberitahu Aisyah tentang kisah maryam saudara nabi harun dan musa …saya pikir rosululloh mengiyakan dan memberi penjelasan spt dalam hadits, karena kalau tidak, tentu beliau sudah menjelaskan bahwa harun yg dumaksud adalah harun yg lain ..

Tinggalkan Balasan

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah