Tepat pukul 20.00 WIB, puluhan santri berkumpul di Aula Kiai Idris Kamali. Berada di lantai 3 gedung Madrasah Darus-Sunnah Ciputat Tangerang Selatan. Tak berselang lama, dua santri maju ke depan. Membuka acara dan memimpin jalannya bahtsul masail. Tanpa basa-basi, peserta langsung tancap gas. Mengajukan jawaban, membaca referensi hingga menjelaskan argumentasi. Tak kalah sengitnya, peserta lain ikut mengkritisi. Menguji sejumlah jawaban yang telah dipaparkan.
Inilah gambaran singkat bahtsul masail ilmu nahwu pesantren se-Tangerang Selatan. Senin 6 Juni 2022, 20.00-22.30 WIB. Hasil kerjasama anatar Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) dan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Tangsel. Bertindak sebagai Dewan Mushahih adalah Kiai Alvi Firdausi, Gus Fikri Hakim, Ust. Irfan Ahmad. Sedangkan Dewan Perumus terdiri dari Ust. Muhammad Hanifuddin, Ust. Ulin Nuha, Ust. Muhammad Fajrin Fauzi, Ust. Fikrul Horri, dan Ust. Miftahul Khoiri.
Selain delegasi santri se-Tangsel, pesantren Al-Fauzan Nusantara Jakarta Selatan juga ikut hadir dalam acara yang menjadi agenda bulanan tersebut. Bahtsul masail kedua ini membahas tarkib kata jama’atan dalam Fasal Shalat Id dalam kitab Fathul Qarib. Meskipun hanya satu kata, pembahasannya merujuk ke belasan referensi yang beragam, khususnya dalam bidang Nahwu. Gramatikal Arab yang menjadi kunci membaca kitab kuning.
Meskipun di tengah dingin gerimis hujan, peserta nampak antusias dan fokus. Mulai dari awal hingga akhir acara. Bulan depan, kegiatan serupa sudah menjadi agenda yang akan diadakan di Pesantren Jam’iyah Islamiyah Pondok Aren Tangsel. Sejumlah asatidz yang menjadi dewan mushahih dan dewan perumus merasa perlu untuk menggalakan kegiatan semacam ini. Selain menjadi ajang kaderisasi aktivis bahtsul masail, kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi antar pesantren.
Semoga berkah dan manfaat
