Benefit mencintai Rasulullah ﷺ

Mencintai Rasulullah ﷺ adalah sebuah keharusan bagi umat Islam. Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah ﷺ bersabda “tidak sempurna iman seorang hamba, hingga Aku lebih ia cintai ketimbang diri dan keluarganya”. Rasa cinta beliau kepada umatnya sudah cukup menjadi alasan keharusan kita untuk juga mencintainya.

Lantas, benefit apa yang akan kita dapatkan dengan mencintai Rasulullah ﷺ?

Tentunya sangat banyak manfaat yang akan kita dapatkan karena mencintainya, salah satu yang paling istimewa terekam dalam hadis di bawah ini.

حَدَّثَنَا ‌عَبْدَانُ : أَخْبَرَنَا ‌أَبِي، عَنْ ‌شُعْبَةَ، عَنْ ‌عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ ‌سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ ‌أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ «أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَتَى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟ قَالَ: مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ وَلَا صَدَقَةٍ، وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ: أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

Artinya:

Dari Anas bin Malik (w. 93), ia berkata, seorang laki-laki bertanya kepada Nabi ﷺ “kapan hari kiamat terjadi?”. Rasulullah ﷺ menjawab dengan bertanya balik, “apa yang telah kamu persiapkan?”, lelaki itu menjawab, “aku tidak mempersiapkan datangnya kiamat dengan banyak melaksanakan shalat, puasa, dan sedekah. Namun begitu, aku mencintai Allah ﷻ dan Rasul-Nya”. Rasulullah ﷺ kemudian mengomentari, “kamu akan bersama orang yang kamu cintai (di dalam surga)”.
HR. Bukhori (194 H- 256 H : 62 tahun)

Istifadah

Hadis ini merupakan kabar gembira bagi kita, di mana seseorang akan mendapat kemuliaan di surga, meskipun ia tidak beramal banyak di dunia. Hal ini berlaku dengan syarat adanya rasa cinta kepada pembawa syariat, yakni, Nabi Muhammad ﷺ.

Seseorang yang beramal berdasarkan rasa cinta, meskipun sedikit tentu itu lebih baik ketimbang seseorang yang banyak beramal namun dengan rasa terpaksa. Ini mungkin yang menjadi alasan seseorang akan mendapat kemuliaan dengan amal yang sedikit, karena rasa cinta yang menjadi landasan dalam ibadahnya.

Perlu di garis bawahi, pernyataan “sedikit beramal” di atas, bukan berarti meninggalkan sebagian ibadah wajib. Karena itu merupakan keharusan yang tidak boleh tinggal oleh setiap pribadi muslim. Maksud “sedikit beramal” di atas adalah tidak banyak melaksanakan ibadah sunah, tetapi tetap menjaga ibadah wajib seperti salat lima waktu dan puasa di bulan Ramadan.

Semoga kita senantiasa diberikan karunia kecintaan yang bersih dalam menjalankan syariatnya. Amin.

Wallahu a’lam
Oleh: Muhammad Ibnu Fadil

Tag‎ar ‎‎‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah