Tiada manusia yang hidup sendirian. Bahkan, manusia pun juga menjalani hidupnya bersama dengan makhluk hidup di sekitarnya. Salah satunya ialah hewan.
Namun, Allah selaku Tuhan yang telah membuat skenario kehidupan yang sebaik-baiknya membuat manusia hidup dengan banyak keistimewaan, salah satunya ialah dengan adanya akal dan rasa.
Adanya akal dan rasa membuat manusia memiliki kecerdasan nan beragam, termasuk di antaranya ialah kecerdasan emosional terhadap lingkungan sekitar.
Menanggapi hal ini, Rasulullah saw. berpesan agar manusia dengan anugerah kecerdasan emosionalnya untuk bersikap peduli terhadap hewan yang ada di sekitarnya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ ، عَنْ مَالِكٍ ، عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” بَيْنَا رَجُلٌ بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَوَجَدَ بِئْرًا، فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ، ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ : لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ بَلَغَ مِنِّي. فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَأَ خُفَّهُ مَاءً، فَسَقَى الْكَلْبَ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ “. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ لَأَجْرًا ؟ فَقَالَ : ” فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ “.
البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري
Artinya:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah (w. 57 H) bahwa Nabi saw. bersabda:
“Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan, lalu dia merasakan kehausan yang sangat. Kemudian dia dapatkan sebuah sumur lalu dia turun ke sumur itu lalu minum dari air sumur tersebut. Kemudian dia keluar ternyata mendapatkan seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata: ‘Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami tadi’. Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan mengisi sepatunya dengan air dan sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik ke atas lalu memberi anjing itu minum. Kemudian dia bersyukur kepada Allah maka Allah mengampuninya.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan?” Beliau menjawab: “Terhadap setiap makhluk bernyawa mendapatkan pahala.”
HR. Bukhari (194 H – 256 H : 62 tahun)
Istifadah:
Imam Badruddin Al Aini (w. 855 H) dalam kitabnya, Umdatul Qari, menyebutkan bahwa pembuatan sumur di tengah lingkungan masyarakat diperbolehkan selama ia menghasilkan manfaat dan tidak membahayakan orang lain.
Korelasi syarah dari Imam Badruddin Al Aini dengan hadis di atas ialah hendaknya manusia tidak hanya menyebarkan hal-hal bermanfaat kepada sesama manusia saja, tapi juga terhadap segala hal yang ada di sekitarnya, terkhusus terhadap hewan-hewan yang ada.
Sesuai hadis di atas, Allah tidak akan membiarkan manusia yang telah berbuat baik kepada hewan dengan sia-sia. Allah akan berikan kepada mereka pahala sesuai kebaikan yang telah mereka lakukan.
Oleh karenanya, marilah kita meningkatkan kepedulian kita terhadap hewan yang ada di sekitar kita, terutama terhadap hewan-hewan yang sering kita temui di banyak tempat, seperti ayam dan kucing.
Wallahu a’lam
Oleh: Dzaki Kusumaningsatriyo M