Seringkali kita terlena oleh hawa nafsu saat sedang makan, terlebih lagi ketika sedang lapar- laparnya. Semisal mengambil porsi makan yang berlebihan, karena merasa sangat lapar tanpa memikirkan apakah kita mampu untuk menghabiskannya.
Tanpa kita sadari, makanan yang kita makan terdapat keberkahan di dalamnya. Namun, kita tidak mengetahui bagian manakah keberkahan tersebut berada. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ yang termaktub di dalam kitab Shahih Muslim Hadis riwayat Imam Muslim :
وحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ الْعَبْدِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَكَلَ طَعَامًا لَعِقَ أَصَابِعَهُ الثَّلَاثَ قَالَ وَقَالَ إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيُمِطْ عَنْهَا الْأَذَى وَلْيَأْكُلْهَا وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ وَأَمَرَنَا أَنْ نَسْلُتَ الْقَصْعَةَ قَالَ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْرُونَ فِي أَيِّ طَعَامِكُمْ الْبَرَكَةُ
Artinya :
Dari Anas (w.93 H) bahwa Nabi ﷺ apabila selesai makan, beliau menjilati ke tiga jari tangannya. Anas berkata; Beliau bersabda, ” Apabila suapan makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan dibiarkannya dimakan setan.”Dan beliau menyuruh kami untuk menjilati piring. Beliau bersabda, ‘Karena kalian tidak tahu makanan mana yang membawa berkah.” (HR. Muslim)
مسلم : أبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري
(204 H – 261 H : 57 tahun).
Istifadah
Pelajaran yang dapat kita ambil dari Hadis tersebut, bahwa Nabi Muhammad ﷺ telah memberikan tuntunan tentang adab makan yang baik. Jangankan perihal menyisakan makanan, sebutir nasi yang tersisa pada piring kita pun, beliau memerintahkan untuk menghabiskannya, termasuk juga sisa-sisa nasi pada jari jemari kita. Lantas, bagaimana dengan kita? Sudah kah kita melakukannya?
Tidak hanya hal itu, bahkan Rasulullah ﷺ juga memerintah kita memungut makanan yang terjatuh untuk dimakan kembali dan membersihkannya terlebih dahulu dari kotoran. Tanpa kita sadari, hal ini sudah biasa kita lakukan, ketika makanan yang menurut kita enak lalu terjatuh, spontan kita berucap “Eh, belum lima menit”, sambil tersenyum dan mengambil makanan tersebut.
Sangat disayangkan jika seorang Muslim yang bertindak mubazir setiap kali makan lalu menumpuknya dan menyia- nyiakannya.
Dari Hadis tersebut, kita juga dapat mengetahui beberapa jenis Sunah dalam makan, seperti; anjuran menjilat jari tangan untuk menjaga keberkahan makanan sekaligus kebersihan tangan, anjuran menjilat piring dan makan makanan yang terjatuh setelah membersihkannya dari kotoran yang ada.
Rasulullah juga menganjurkan untuk menakar makanan yang akan kita makan, agar tidak tersisa dan terbuang sia- sia. Seperti sabda Rasulullah ﷺ:
عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كِيلُوا طَعَامَكُمْ يُبَارَكْ لَكُمْ
Dari Nabi ﷺ bersabda, ” Timbanglah makanan kalian niscaya kalian akan dapat berkah”. (HR. Bukhari)
Hal yang harus kita perhatikan adalah alangkah baiknya kita tidak mengikuti hawa nafsu dalam makan, melainkan takarlah makanan kita sebelum memakannya, dan fikirkan pula apakah kita sanggup untuk menghabiskannya atau tidak. Hal ini bertujuan bukan semata-mata untuk menjaga kesehatan, melaikan juga untuk menjalankan Sunnah Rasulullah ﷺ
Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
Wallahu a’alam
Oleh : Mutiara Intan Permatasari