Hampir tiga jam, pagi ini, 12 Januari 2020, masjid Muniroh Salamah Ma’had Darus-Sunnah Ciputat dipenuhi anak-anak seusia SMP-SMA. Masing-masing berbaju putih dan berpeci hitam rapi. Setiap anak menenteng jajanan. Kue, roti kering, wafer, dodol, kacang atom, krupuk, dan masih banyak lagi aneka camilan lainnya. Setelah selesai acara, jajanan itu saling ditukar. Kemudian dimakan bersama.
Itulah gambaran singkat ramah tamah santri Madrasah Darus Sunnah bersama segenap dewan musyrif dan asatidz. Acara dibuka dengan membaca nadham bersama, lantunan ayat suci al-Qur’an, sambutan dari dewan musyrif, dewan asatidz, dan kesan pesan santri selama liburan akhir semester.
Muhammad Syahrul Amin, selaku ketua Ikatan Santri Darus-Sunnah (ISDAR) menyampaikan bahwa dengan jeda liburan, santri MDS harus lebih semangat lagi menempuh semester genap 2019-2020. Liburan yang hampir satu bulan harus dijadikan bahan pembelajaran. Apa saja yang harus ditingkatkan lagi saat kita di pondok.
Hal senada juga disampaikan oleh Mishbahul Khoir, santri kelas VI, bahwa mencari ilmu adalah untuk diamalkan. Jangan sampai ilmu kita banyak, tapi malas mengamalkan. Mulai dari rajin baca al-Qur’an, qiyamul lail, sholat jamaah, sholat Dhuha, puasa Senin-Kamis, hingga hormat kepada guru dan cinta kebersihan lingkungan.
Dalam sambutan penutup, Ust. Dr. Ahmad Ubaidy Hasbillah, MA., selaku Kepala Madrasah, berpesan bahwa setelah liburan, santri harus memiliki resolusi dan target baru. Target untuk memacu diri lebih baik di semester baru. Mulai dari keaktifan di kelas ataupun di asrama. Semua harus dimulai dari diri masing-masing santri. Beliau lantas mencontohkan bahwa di masa-masa akhir Kiai Ali Mustafa Yaqub (1952-2016), beliau memiliki target, setiap tahun harus menerbitkan karya buku baru. Dan itu terwujud di setiap tahunnya.
Di akhir acara ramah tamah, setiap santri terlihat ceria berfoto bersama. Seakan sudah tidak nampak kesedihan berpisah dari kedua orang tua dan keluarga. Siap memulai pembelajaran di semester baru.
Semoga berkah dan dimudahkan.