Tercelanya Kematian Bunuh Diri

Penyakit merupakan salah satu cara Allah Swt. dalam menguji hamba-Nya. Penyakit memang mendatangkan kesusahan bahkan ketidakmampuan dalam beraktivitas lebih. Maka dari itu, banyak orang mengeluh atas penyakit yang ia rasakan tanpa rasa sadar bahwa Allah Swt. sedang menguji kesabarannya dalam menghadapi penyakit.

Rasulullah saw. bersabda mengenai cobaan penyakit di dalam hadisnya yang berbunyi :

حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنِي حَجَّاجٌ ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ ، عَنِ الْحَسَنِ ، حَدَّثَنَا جُنْدَبُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ، وَمَا نَسِينَا مُنْذُ حَدَّثَنَا، وَمَا نَخْشَى أَنْ يَكُونَ جُنْدُبٌ كَذَبَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ بِهِ جُرْحٌ، فَجَزِعَ فَأَخَذَ سِكِّينًا فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ، فَمَا رَقَأَ الدَّمُ حَتَّى مَاتَ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : بَادَرَنِي عَبْدِي بِنَفْسِهِ، حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ. (رواه البخاري)

البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري

Artinya:

Jundab bin Abdullah (w. 64 H) telah bercerita kepada kami di masjid ini dan kami belum lupa sejak dia bercerita dan kami tidak khawatir bahwa Jundab berdusta atas nama Rasulullah saw., dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Ada seseorang di antara umat sebelum kalian menderita luka-luka tapi dia tidak sabar lalu dia mengambill sebilah pisau kemudian memotong tangannya yang mengakibatkan darah mengalir dan tidak berhenti hingga akhirnya dia meninggal dunia. Lalu Allah Swt. berfirman, “Hamba-Ku mendahului Aku dengan membunuh dirinya maka Aku haramkan baginya surga.”
HR. Bukhari (194 H – 256 H : 62 tahun).

Istifadah:

Rasa sakit memang menjadi derita bagi yang merasakan dan penghambat dari segala sesuatu yang biasa ia kerjakan. Namun terkadang, banyak persepsi yang menuturkan bahwa penyakit adalah bentuk dari rasa tidak sayangnya Allah Swt. terhadap hamba-Nya. Padahal, Allah Swt. menjadikan penyakit sebagai perantara untuk menguji hamba yang ia cintai dengan kesabaran.

Rasa sakit memang menjadi derita bagi yang merasakan dan penghambat dari segala sesuatu yang biasa ia kerjakan. Namun terkadang, banyak persepsi yang menuturkan bahwa penyakit adalah bentuk dari rasa tidak sayangnya Allah Swt. terhadap hamba-Nya. Padahal, Allah Swt. menjadikan penyakit sebagai perantara untuk menguji hamba yang ia cintai dengan kesabaran.

Maka, seyogyanya bagi kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi cobaan, baik berupa penyakit atau yang lain yang Allah Swt. berikan, ubah cara pikir kita bahwa Allah Swt. memberikan cobaan bukan karena Ia tidak menyayangi kita, namun Allah Swt. mencintai hamba-Nya melalui ujian yang Ia berikan.

Wallahu a’lam

Oleh: Salsabila Syalwani.

Tag‎ar ‎‎‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah