Semarak Ramah Tamah Keluarga Besar Darus-Sunnah

Pada penghujung bulan Januari 2021, keluarga besar Darus-Sunnah menyelenggarakan acara Ramah Tamah yang dihadiri seluruh elemen keluarga besar Darussunnah.

Acara ramah tamah ini merupakan seremonial penyambutan pihak pesantren atas kedatangan para santri dan mahasantri ke almamater untuk melanjutkan proses studinya di pesantren, setelah hampir setahun mereka menyesuaikan diri belajar secara virtual di tengah pandemi.

Acara yang dimulai sejak pukul 21.45 WIB ini diisi dengan sambutan-sambutan dan nasihat-nasihat dari dewan asatiz pesantren Darus-Sunnah, baik itu berupa motivasi dalam proses pembelajaran atau sosialisasi kebijakan new normal di pesantren Darus-Sunnah.

 

Dalam pengarahannya, KH. Zia Ul Haramein, LC., M. Si, menyampaikan selamat datang kepada para santri dan mahasantri yang datang ke pondok ini, semoga semua bisa kembali maksimal belajar di pondok pesantren tercinta ini.

Lebih jauh, beliau menyampaikan pesannya tentang bijak bermedsos. Teknologi kiranya mampu digunakan dengan sebaik-baiknya.

“Masa-masa seperti kalian adalah masa yang rentan diperdaya gadget. Bisa dikatakan lebih banyak mudaratnya.” Ujar sosok yang merupakan putra pendiri pesantren Darus-Sunnah, almarhum KH. Ali Mustafa Yaqub.

Hal ini secara khusus disampaikan kepada segenap santri Madrasah Darus-Sunnah, mengingat pada tahun ini pihak pesantren memberikan izin kepada santri untuk membawa gawai ke pondok, hal ini dikarenakan sebagian mereka masih mengikuti kelas virtual di rumah masing-masing, sehingga proses pembelajaran mengharuskan mereka menggunakan gawai sebagai alat bantu pembelajaran.

Secara berurutan, ust Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, saat memotivasi semangat menuntut ilmu keluarga besar Darus-Sunnah menyampaikan beberapa hal penting.

Pertama, perihal keharusan seorang santri untuk manut/nurut dengan petuah Kiai.

“Hanya ada satu hal yang wajib dilakukan oleh santri atas hal2 yang disampaikan oleh Kiainya, yaitu nurut dan manut atas segala hal yang diinstruksikan,” tuturnya.

Kedua, beliau mengekspresikan kebahagiannya melihat proses kegiatan di Darus-Sunnah dewasa ini. Menurutnya, semua yang dilakukan para santri dan mahasantri benar-benar merupakan pengejawantahan amaliyah Sunnah Rasulullah Saw.

Agenda Qiyamullail yang konsisten, pengajian setiap usai shalat maktubah (wajib), shalat Dhuha, shalat rawatib berjamaah, semua dilakukan oleh seluruh keluarga besar Darus-Sunnah dengan khidmat dan rutin.

“Tidak banyak memang amaliyah yang dilakukan, namun hal ini dilakukan secara rutin. Saya sangat senang sekali. Semoga hal ini bisa Istiqomah dijalankan oleh keluarga besar Darus-Sunnah,” tukas sosok yang pada penghujung Januari 2021 itu merupakan hari terakhirnya menjabat sebagai kepala Madrasah Darus-Sunnah.

Ketiga, beliau menjelaskan perihal kedudukan orang yang berilmu perspektif ayat Al-Qur’an.
Dalam motivasinya itu, seraya mengutip surat al-Mujadilah ayat 11, beliau menjelaskan bahwa orang berilmu lagi beriman akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT denhan derajat yang berlipat.

Pada kesempatan berikutnya, Ust Ahmad Makmun, ketua divisi Sarana dan Prasarana Darus-Sunnah, mensosialisasikan kebijakan new normal di Darus-Sunnah. Disampaikan dengan lugas dan mantap, beliau berkomitmen untuk mengontrol pola kehidupan new normal yang baik di lingkungan Darus-Sunnah.

Mulai dari penerapan protokol kesehatan sampai pada kebijakan isolasi terhadap orang yang sakit di pesantren Darus-Sunnah, semua disampaikan dengan cermat dan mantap.

Acara diakhiri dengan sekilas sambutan dan doa dari Ust. Tubagus Hasan Basri, Lc., M. Si, kepala Madrasah Darus-Sunnah baru yang akan memulai masa aktif kerjanya pada awal Februari 2021 esok.

“Kami meminta kerjasama semua pihak untuk membantu melancarkan proses menunaikan amanah yang besar ini.” Ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah