Bahtsul masail adalah sebuah forum diskusi keagamaan dalam tradisi pesantren dan NU (Nahdlatul Ulama) yang membahas dan mencari solusi untuk berbagai permasalahan keagamaan dan sosial. Bahtsul masail merupakan salah satu metode pembelajaran dan pengambilan keputusan hukum yang penting dalam tradisi pesantren dan NU, yang masih relevan hingga saat ini untuk menjawab berbagai persoalan kontemporer.
Pada hari Selasa-Rabu tanggal 08-09 Oktober 2024, Pesantren Madrasah Darus-Sunnah turut meramaikan acara Bahtsu Masail Kubro ke-45 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, Cirebon. Acara tersebut ini diikuti oleh perwakilan dari 37 pondok pesantren putra-putri se-Jawa dan Madura. Dalam forum Bahtsul Masail kali ini, terdapat lima topik masalah yang menjadi pembahasan, namun dalam forum tersebut hanya terlaksana tiga topik yang dibahas, yaitu:
Pertama, kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal. Pembahasan ini mengkaji perspektif fikih dan dampak sosial dari kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik ke masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Kedua, Social Entrepreneurship Masjid Jogokariyan. Forum ini membahas inovasi dan implementasi model pemberdayaan ekonomi berbasis masjid yang diterapkan oleh Masjid Jogokariyan.
Ketiga, Pemakaman Organik. Kajian mengenai perspektif syariah terhadap metode pemakaman organik yang mulai berkembang di beberapa wilayah, beserta implikasi hukum dan sosialnya.
Diskusi kegiatan Bahtsul Masail berjalan dengan seru. Ada berbagai macam pendapat yang disampaikan oleh para delegasi dari masing-masing pesantren. Madrasah Darus-Sunnah (MDS) juga turut hadir dalam diskusi dan pengambilan keputusan hukum (istinbath) pada setiap topik yang dibahas. MDS mengirimkan 2 santri sebagai delegasi, yaitu Muhammad Surya Gibran yang merupakan santri kelas 3 Aliyah dan Muhammad Omar Ghaisan yang merupakan santri kelas 2 Aliyah. Mereka didampingi oleh Ustadz Abdurrahim, LC., M.Ag. selaku musyrif dan pendamping serta Ustadz Apriyanto Sumaila, S.H. yang juga ikut menemani.
Forum Bahtsul Masail ini menjadi wadah strategis bagi para santri dan ulama untuk merumuskan jawaban atas berbagai persoalan kontemporer yang dihadapi umat Islam. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya pesantren dalam menjawab tantangan zaman melalui pendekatan fikih yang komprehensif dan kontekstual. Hasil pembahasan dari forum ini akan didokumentasikan dan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat dalam menghadapi persoalan-persoalan serupa di masa mendatang.