Minggu, 1 Maret 2020, delegasi Madrasah Darus-Sunnah (MDS) turut serta dalam musyawarah kitab Fathul Qarib di Bogor. Kegiatan silaturahmi ilmiah antar pesantren itu diadakan di Pondok Pesantren Ashidiqiyah 7 Cijeruk Bogor. MDS mengirimkan 4 santri yang didampingi 1 ustadz. Keempatnya adalah santri kelas 5 dan 4 (Abdurrahman Rafli, Sunan Kanjeng Mustapo, Muhammad Zaid, dan Dhiya Nikniz Ayman), yang selama ini sudah belajar kitab Fathul Qarib.
Di antara pesantren yang juga mengutus santrinya adalah Pesantren Miftahul Ulum Jakarta Selatan dan Pesantren Assa’adah Depok. Setelah mengikuti musyawarah tersebut, Sunan Kanjeng Mustofo menyatakan bahwa banyak sekali pengalaman dan ilmu yang didapatkan. Di antaranya adalah kedalaman memahami dan menafsirkan kitab yang dikaji. Sebagai misal, hanya membahas satu kata saya, yakni mushaf, hampir menghabiskan satu jam. Keragaman pendapat dan referensi yang dirujuk dapat memperluas pengetahuan.
Hal senada juga disampaikan oleh ustadz Husein Aly al-Hafidz selaku pendamping, bahwa forum ini diwujudkan untuk mematangkan penguasaan santri terhadap turats klasik. Selain menjadi momen silaturahmi, musyawarah gabungan ini juga menjadi langkah nyata untuk membentuk karakter santri yang toleran terhadap keragaman pendapat. Dengan keluasan bacaan dan kebiasaan bermusyawarah, santri akan memiliki cara pandang yang terbuka, mendalam dan bertanggungjawab.
Semoga dapat istiqamah dan berkah. (MH)