Senin malam, 18 November 2024, suasana Aula KH. Idris Kamali begitu semarak. Para santri tingkat Tsanawiyah berkumpul untuk mengadakan Bahtsul Kutub Nahwu, sebuah tradisi ilmiah yang melibatkan diskusi mendalam seputar ilmu tata bahasa Arab. Kegiatan ini diikuti oleh santri kelas 1 hingga 3 Tsanawiyah dan dihadiri oleh para musyrif wali asuh kelas 1 sampai 3, Waka Akademik dan Kesiswaan.
Dalam forum Bahtsul Kutub ini para santri dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi. Acara dipandu oleh Azka Arzanta Nugraha (santri kelas 3 MDS) sebagai moderator dan Muhammad Firly Akbar (santri kelas 3 MDS) sebagai notulen. Dalam edisi kali ini, mereka membahas bab Mubtada Khabar dari kitab Matan Al-Jurumiyah, sebuah kitab turats dasar dalam ilmu nahwu karya Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhâji (w. 1323 M)
Bahtsul Kutub dibuka oleh moderator dengan membaca Basmalah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Matan Jurumiyah pada Bab Mubtada dan Khabar, serta perincian makna dan kedudukan kalimat. Setelah itu, para santri berdiskusi mengenai makna murad ( arti yang dimaksud) dari teks tersebut. Diskusi berlangsung seru dengan perbedaan pemahaman, adu argumen, dan penggunaan berbagai referensi dari tiap kelompok. Atmosfer ilmiah yang hangat ini membuktikan semangat belajar para santri dalam mendalami ilmu agama.
Menjelang pukul 21.30, moderator memberikan kesempatan kepada para musyrif untuk memberikan kritik, saran, sekaligus apresiasi atas antusiasme santri. Pesan-pesan motivasi pun disampaikan, mengingatkan pentingnya kegiatan seperti ini untuk melahirkan cendekiawan muslim yang berwawasan luas dan mendalam.
“Semoga kegiatan ini membawa berkah dan manfaat, serta menjadi langkah awal bagi para santri untuk menjadi ahli fiqih dan ilmu keislaman,” harap salah satu musyrif di penghujung acara.
Dengan kegiatan rutin seperti ini, Madrasah Darus-Sunnah terus menjaga tradisi keilmuan sekaligus membangun generasi santri yang siap menjawab tantangan zaman.
Penyusun:
Humas Madrasah Darus-Sunnah