Bahtsul Masail (BM) merupakan kegiatan diskusi ala pesantren guna membahas seputar problematika kehidupan sehari-hari dengan merujuk pada kitab-kitab turats. Kali ini Madrasah Darus-Sunnah ikut serta dalam acara tersebut di Ciwaringin, Cirebon. Tuan rumah BM kali ini ialah pesantren As-Salafie Babakan Ciwaringin.
Bahtsul Masail kali ini mencakup tingkat nasional, dengan mengundang berbagai macam pesantren, bahkan saking banyaknya, panitia membuat ruang zoom untuk pesantren-pesantren di luar jawa, agar bisa ikut menikmati BM nasional tersebut.
Adapun Madrasah Darus-Sunnah mengirimkan 2 delegasinya yaitu Adam Yusuf Dominic Camacho dan Ismail Hasani Gadi yang kedua-duanya merupakan santri kelas 2 Aliyah dengan didampingi oleh salah satu ustadz yaitu Ustadz Muhammad Aulia selaku Musyrif dan pendamping.
Dalam kegiatab BM tersebut terbagi 2 Komisi : Komisi A dan B. Adapun Komisi A membahas soal yang bersifat Waqi’iyyah dan yang B membahas soal yang bersifat Maudhu’iyyah. Di kedua-dua komisi tak tertampung lagi berbagai macam pendapat yang disampaikan oleh para delegasi dari masing-masing pesantren, bahkan sampai dewan Perumus kewalahan dengan para Musyawirin yang walaupun sudah ditolak pendapatnya, tetap keras kepala ingin pendapat mereka dijadikan hujjah.
Dengan Bahtsul Masail yang dilaksanakan 2 kali, yaitu pada Siang dan Malam hari, mulai dari soal tentang game yang sedang viral yaitu Mobile Legends, pernikahan yang viral karena maharnya berupa Google Adsense hingga perceraian sebab perselingkuhan. Walaupun tidak semua sempat dibahas, para Musyawirin tetap menerima dengan lapang karena tetap ada beberapa masalah kontemporer yang bisa ditemukan jawabannya.
Kesan kami sebagai delegasi Darus- Sunnah kali ini, tidak bisa disampaikan dengan kata-kata, karena dengan mengikuti Bahtsul Masail, betapa melimpah manfaatnya yang bisa didapatkan, mulai dari cara berdiskusi yang baik, cara mengkritisi pendapat orang lain, cara mempertahankan pendapat masing-masing dan banyak lagi, sehingga kami sebagai delegasi sangat berterima kasih kepada Para Asatidz karena telah mengirimkan kami sebagai delegasi yang dengan hal itu juga, menjadi manfaat bagi kami serta menjadi motivasi bagi kami untuk terus belajar dengan giat dan selalu berdiskusi agar ilmu yang didapatkan tidak hanya untuk sendiri tapi orang lain pun bisa menikmati (Ismail)