Puncak Haul Ke-8 Pof. DR. KH. Ali Mustafa Yaqub: “Khidmah Santri Kiai Ali; Menyemai Semangat Nabi ke Seluruh Penjuru Negeri”

Malam ini, di Pesantren Darus-Sunnah Ciputat, sekitar lebih dari 500 manusia berkumpul untuk mengikuti malam puncak peringatan Haul ke-8 Prof. DR. KH. Ali Mustafa Yaqub. Beliau merupakan seorang pendidik dan pemimpin spiritual yang telah banyak memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan dan keislaman di negeri ini.

Prof. DR. KH. Ali Mustafa Yaqub dikenal sebagai seorang tokoh yang menegakkan nilai-nilai keislaman dan mengajarkan kepada santri dan mahasantrinya untuk menjadi teladan yang taat. Dengan berbekal keluasan ilmu dan tekad yang tidak mudah padam beliau mendirikan Pesantren Darus-Sunnah dengan sebuah visi: “mencetak kader-kader ulama yang berkualitas dan memiliki komitmen yang kuat terhadap agama”.

Pesantren ini bukanlah sekadar tempat pembelajaran kitab-kitab salafi saja, namun lebih dari itu. Pesantren Darus-Sunnah menjadi tempat bagi santri-santirinya untuk membentuk karakter dan semangat keulamaan yang kokoh. Dalam kajian-kajian agama dan praktik keislaman sehari-hari, santri dan mahasantri Darus-Sunnah dibimbing untuk menjadi pemimpin yang mampu menarik dan menginspirasi orang lain.

Dalam analogi yang diberikan oleh DR. KH. Ahmad Husnul Hakim, MA. saat memberikan mauidzhoh hasanah pada acara malam puncak haul, beliau mengibaratkan santri dan mahasantri Darus-Sunnah sebagai sebuah lokomotif kereta, mengapa demikian? Lokomotif kereta merupakan bagian utama dari sebuah rangkaian kereta api yang bertanggung jawab untuk menarik gerbong-gerbong lainnya menuju tujuan yang sama. Demikian pula dengan santri berkualitas yang di harapkan lahir dari rahim Darus-Sunnah. Pak Kiai Ali tidak pernah minder atau gengsi dengan jumlah santri yang dimilikinya padahal bapak adalah seorang Imam besar masjid Istiqlal, anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, guru besar madya Ilmu Hadist Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, serta tokoh masyarakat yang sangat terpandang. Beliau juga selalu menekankan pentingnya kualitas dalam pembentukan kader-kader ulama, yang kemudian menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas.

Salah satu nasehat beliau yang selalu terngiang adalah “Wa laa tamutunna illa wa antum muslimun” (Janganlah kalian mati kecuali menjadi penulis). Kata-kata ini menggambarkan pentingnya ilmu dan pengetahuan dalam menjalani kehidupan. Bagi pak Kiai, menulis adalah bagian dari proses belajar yang sama sekali tidak dapat dipisahkan dari proses dan kegiatan membaca. Dari proses membaca tersebut akhirnya seseorang memiliki pengetahuan dan keintelektualan. Bukti dari intelektual yang dimilikinya kemudian dikaryakan dengan berupa tulisan.

Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub mengajarkan kepada santri dan mahasantrinya untuk berkomitmen dalam memegang teguh apa yang telah dipelajari dan untuk tidak pernah bosan dalam belajar serta mengupgrade kemampuan dan bakat yang dimiliki. Dengan semangat yang gigih, high profile picture, dan komitmen yang telah ditanamkan oleh Pak Kiai; santri dan mahasantri Darus-Sunnah diharapkan siap dan mampu untuk menyebarkan keilmuan dan keislaman yang telah dipelajarinya saat di pesantren ke seluruh penjuru negeri, bahkan plosok bagian timur sekalipun. InsyaAllahu ta’alaa Amiin. Dalam acara kegiatan haul ke-8 Bapak Kiai Ali kali ini, dapat kita jadikan momentum yang pas untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam membentuk karakter dan membimbing generasi penerus yang unggul dan berbobot.

Tag‎ar ‎‎‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah