Di masa pandemin seperti ini kita semua wajib menjaga kesehatan diri sendiri. Pada kesempatan kali ini, saya mau berbagi informasi terkait pentingnya seluruh santri dan warga pesantren untuk menjaga kesehatan terutama selama pandemin ini.
Tapi sebelumnya nih, saya mau jelasin apasih santri itu? Mungkin saja di sini ada pembaca awam yang belum mengerti apasih santri itu. Kita simak ya bersama.
Kita sudah tidak asing dengan kata santri, bahkan di seluruh Indonesia semuanya mengetahui santri itu orang yang bermukim di sebuah lembaga pendidikan yang bersandar kepada keagamaan yaitu mempelajari secara mendalam Agama Islam dalam Ilmu Fikih, Ilmu Hadis, Ilmu Al-Quran, dan lain-lain.
Lembaga Pendidikan itu disebut ‘’PONDOK’’. Di pondok, santri terdidik dan terbina dengan tata cara Pondok masing-masing atau disebut juga kurikulumnya yaitu ada yang Modern, dan Salaf. Pesantren modern mengkaji tentang bahasa dan yang lainnya. Pesantren salaf mempelajari kitab-kitab kuning dan lainnya.
Belajar Memimpin Orang Lain
Di samping itu, santri diajarkan cara bagaimana berorganisasi dengan baik. Menurut tata cara yang ada yaitu santri yang sudah lama menetap di pondok yaitu menjadi pembimbing di setiap kamar santri dan diamanatkan menjadi pengurus di rayon atau di wilayah kamar santri.
Ada pula pengurus pusat di sebuah pesantren yang di mana tugasnya itu mengatur dan mengoreksi bawahannya yang di rayon tersebut agar terjaga ketertiban di pesantren tersebut. Pengurus pusat itu menerima saran dan masukan santri, tetapi sebelum ke pengurus pusat santri harus membincangkan kepada pengurus Rayon terlebih dahulu kalau itu tidak memugkinkan, maka bisa langsung ke Pengurus Pusat, ibaratkanya kalau di Pondok Organisasi itu tertinggi sebelum sampai ke ustaz.
Para Santri diwajibkan menjaga kesehatannya di lingkungan pesantren/ pondok. Jika santri tidak menjaga kesehatannya, maka mereka tidak akan bisa mengikuti pelajaran di pondoknya dan akan menghambat jalannya studi di pondoknya.
Apalagi jika santri sakit lalu diacuhkan dan itu sering terjadi di pesantren atau pondok-pondok lainnya. Contohnya: sakit kepala/pusing, sakit maag, sakit panas/ demam. Nah itu contoh sakit yang sebagian santri tidak menghiraukannya, padahal dampaknya sangat besar bagi kesehatan mereka.
Solusi Terhindar dari Penyakit
Setelah kita mengetahui beberapa penyakit yang sering santri alami, maka kita harus mencari solusi agar para santri tidak mudah terpapar penyakit.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan saat di pondok Pesantren. Berikut beberapa point-point nya:
1. Menjaga Kebersihan Lingkungan Pesantren
Kadang kala para santri sering melakukan banyak kegiatan yang berdampak terhadap kebersihan lingkungan di pondok pesantren. Misalnya saat para santri sedang makan bersama, biasanya sisa-sisa dari makanannya itu tidak dibersihkan kembali dengan baik. Nah, hal-hal sepele seperti itu yang biasanya menjadi sumber berbagai penyakit. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan, baik itu di lingkungan pesantren maupun di lingkungan lainnya. Dengan lingkungan yang bersih, maka kita akan merasakan kesejukan, kenyamanan dan terbebas dari polusi.
2. Menjaga Kebersihan Air
Air yang tersedia di pondok pesantren harus terjaga kebersihannya, sebab banyak sekali aktivitas di pondok pesantren yang menggunakan air, contohnya berwudhu. Saat sedang berwudhu, pasti air wudhu itu berguna untuk berkumur-kumur. Tidak bisa kita bayangkan bila air yang kita gunakan untuk berkumur-kumur adalah air yang kotor dan pasti terdapat banyak penyakit. Maka dengan menggunakan air yang bersih, tubuh juga akan ikut bersih dan tidak akan terpapar penyakit.
3. Meningkatkan Kebersihan Perorangan
Tips ini berguna untuk mencegah polusi dalam ruangan. Pada saat di pondok pesantren biasanya para santri menggunakan alat makannya itu secara bersama. Sebaiknya hal tersebut tidak terjadi. Bila hal tersebut sering terjadi, maka akan dapat menjadi timbulnya penyakit, dan akan mengganggu kesehatan para santri. Sebaiknya, para santri harus menggunakan dan mempunyai alat makannya sendiri.
4. Menyediakan Fasilitas Kesehatan
Saat seseorang sedang terpapar penyakit, tentunya ia membutuhkan pengobatan yang maksimal. Begitu juga di pondok pesantren, bila misalkan ada seorang santri yang terpapar penyakit maka pondok pesantren atau asrama wajib memberikan pertolongan pertama atau menyediakan fasilitas Kesehatan. Fasilitasnya itu antara lain seperti UKS, P3K, obat-obatan dan lain-lain.
5. Menjaga Pola Hidup yang Baik
Menjadi santri pasti akan selalu sibuk dengan aktivitas menuntut ilmu, baik itu ilmu agama maupun akademis. Tetapi karena kesibukan aktivitas seorang santri, jangan sampai mengabaikan kesehatan jasmaninya, Oleh karena itu, menjaga pola hidup yang sehat dan baik itu penting sekali bagi para santri. Cara menjaga pola hidup sehat bagi seorang santri contohnya adalah dengan menjaga waktu makan dan minum, menjaga waktu tidur dan istirahat, mandi yang teratur, dan bermain atau bercanda pada waktunya. Bila para santri melakukan semua itu maka kesehatan para santri akan terjaga dan terhindar dari berbagai virus dan penyakit.
Dari beberapa tips dan cara-cara menjaga kesehatan yang telah disebutkan di atas, tersimpulkan bahwa menjaga kebersihan itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang yang ingin hidup sehat, karena dengan menjaga kebersihan maka tidak akan ada tempat untuk kuman berkembang biak.
Dunia pesantren atau pondok lekat sekali kaitannya dengan akhlak keislaman yang berpegang teguh terhadap nilai luhur yang ada Al-Quran dan hadis.
Salah satu nilai yang mengajarkan keutamaan menjaga kebersihan yaitu dari hadis riwayat Muslim bahwa “kesucian adalah sebagian dari iman” yang artinya bahwa menjaga kebersihan itu menjadi salah satu nilai yang mulia. Nilai tersebut juga termaktub dalam Al-Quran surah al-Baqarah: 222 bahwa “sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang suci”. Hal ini bermakna bahwa Allah menyukai orang-orang yang berperilaku hidup bersih dan sehat.
Oleh karena itu, sebagai seorang santri wajib menjaga kebersihan dan berperilaku hidup bersih agar terhindar dari berbagai macam penyakit dan virus yang bisa mengganggu aktivitas di lingkungan pondok.
Penulis: Muhammad Rafi Hanif, Mahasiswa semester 1, Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
One Response