Kamis malam, 3 Maret 2022 Darus-Sunnah International Institute for Hadis Sciences kembali mengadakan pengajian bulanan yang di hadiri oleh seluruh keluarga besar Darus-Sunnah baik dewan masyaikh, dewan asatidz, dewan musyrif, mahasantri putra, mahasantri putri serta seluruh santri madrasah (Aliyyah dan tsanawiyyah). Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas Darus-Sunnah setiap malam jum’at pertama setiap bulannya.
Pengajian bulanan ini bertempatan di Masjid Muniroh Salamah Pondok Pesantren Darus-Sunnah. Setelah terlaksananya jama’ah shalat Isya, Santri dan Mahasantri dan keluarga Darus-Sunnah pun mulai ramai menempati tempat acara. Tim hadrah dan vokal pun mulai melantunkan shalawat yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan maulid Baginda Nabi Muhammad serta Mahal al-Qiyam oleh seluruh jama’ah pengajian bulanan yaitu keluarga Darus-Sunnah.
Pada pengajian bulanan kali ini, masih bertepatan dengan peristiwa Isra wa Mi’raj baginda Nabi Muhammad Saw, Darus-Sunnah mengundang Ust. Zul Ashfi, Lc. S.S.I yang juga merupakan salah satu Dosen Darus-Sunnah International Institute for Hadis Sciences.
Sebagaimana pesan dalam sambutan Khodim Ma’had KH. Zia Ul Haramein, Lc., M.Si bahwa adanya kegiatan ini, tentunya agar seluruh santri dan mahasantri senantiasa mendapatkan nasihat-nasihat yang baik, motovasi serta cerita pengalaman dan sejarah tentang Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA sebagai Pendiri Darus-Sunnah, bagaimana dulu beliau ketika mengajarkan nilai-nilai luhur, yang tentunya semua itu untuk mendapatkan kasih sayang Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Tausiyah Ust. Zul Ashfi
Dalam tausiyahnya, Ust. Zul Ashfi, Lc. S.S.I banyak sekali menyampaikan kisah memori beliau bersama KH. Ali Mustafa Yaqub saat beliau menjadi Mahasantri Darus-Sunnah. Salah satu kisah yang beliau sampaikan adalah tentang perjalanan beliau agar bisa belajar di Pondok Darus-Sunnah. Beliau juga menyampaikan bahwa almarhum KH. Ali Mustafa Yaqub sangat lah istiqomah dalam hal apapun terutama dalam hal belajar. Sehingga dapat kita lihat bahwa syarat mahasantri yang bisa mendaftarkan diri di Darus-Sunnah haruslah mahasiswa semester satu dan tiga. Hal itu untuk menjaga keistiqomaan setiap mahasantri dalam belajar.
Sedari kecil, tentu kita sering sekali diajarkan shalawat dan sunnah-sunnah Nabi. Hal itu lah yang membuat Ust. Zul Ashfi, Lc. S.S.I ingin tau lebih dalam tentang Rasulullah Saw sehingga beliau sangat ingin menjadi santri Darus-Sunnah.
Doa oleh Ustadz Ulin Nuha, S.S.I., S.Q., MA menjadi penutup pada pengajian bulanan kali ini.
Penulis: Rikko Aji Dharma (Mahasantri Darus-Sunnah Semester 6)