Pengajian Bulanan dan Pelepasan Khadim Ma’had Darus-Sunnah untuk Program Santri International Fellowship ke Inggris 

Darussunnah.sch.id – Pada hari kamis, 21 November 2024, Masjid Muniroh Salamah menjadi saksi berlangsungnya acara pengajian bulanan yang dirangkaikan dengan pelepasan Khadim Ma’had Darus-Sunnah, yang terpilih untuk mengikuti Program Santri International Fellowship ke Inggris. Acara ini dihadiri oleh pengurus Yayasan, Khadim Ma’had, Dewan Asatidz dan Asatidzah, Dewan Musyrif dan Musyrifah, serta seluruh santri dan mahasantri. 

Program Santri International Fellowship ke Inggris adalah beasiswa non-gelar yang diperuntukkan bagi santri, mahasantri, dan pengelola pondok pesantren. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang bertujuan untuk meningkatkan keilmuan santri, memperluas wawasan global, serta membangun jaringan internasional. Salah satu tujuan utama dari program ini adalah memberikan pengalaman belajar di luar negeri kepada para peserta, termasuk santri dari berbagai pesantren di Indonesia.  Program ini bekerja sama dengan Conventry University di Inggris, yang dinilai sangat konsen terhadap relasi antar umat beragama secara internasional.

Di Inggris, para peserta akan menjalani serangkaian kegiatan akademik dan non-akademik selama 3 minggu, bekerja sama dengan institusi terkemuka seperti University of Birmingham. Acara tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program yang sebelumnya juga mencakup negara lain seperti Mesir, Maroko, dan Arab Saudi.

Nasehat Khadim Ma’had

KH. Zia Ul-Haramein, Lc., M.Si., sebagai Khadim Ma’had, turut menyampaikan nasihat kepada para santri, menekankan pentingnya belajar sepanjang hayat, baik di dalam maupun luar pondok.  Beliau memberi contoh seperti ustadz kami Dr. Ahmad Ubaidi Hasbillah, LC., MA, beliau memiliki semangat yang sangat luar biasa dalam menimba ilmu. Walaupun beliau sudah berada di puncak jenjang Pendidikan beliau masih saja terus semangat memperkaya diri dengan khazanah keilmuan. Kiai Zia berpesan:

“Sebesar apapun pondok yang kita punya, setinggi apapun gelar akademiknya, kewajiban belajar tetap tidak bisa dilepaskan. Mumpung masih muda, masih banyak kesempatan dan waktu untuk belajar serta mengasah kemampuan, terutama dalam penguasaan bahasa asing, biart bagaimanapun kita sebagai santri jangan mau kalah dengan orang-orang diluar sana. Jadilah santri yang dapat menebarkan ilmu yang kalian miliki diseluruh penjuru dunia. Dengan kesungguh-sungguhan, ikhtiar, dan do’a yang tiada hentinya insyaAllah bonus dari Allah akan kita petik di masa depan,”

 KH. Zia Ul-Haramein, Lc., M.Si., mengungkapkan rasa syukur yang mendalam sebab beliau terpilih menjadi salah satu peserta anggota Santri International Fellowship ini, setelah pada tahun sebelumnya hanya mencapai tahap wawancara, tahun ini beliau berhasil lolos dan menjadi bagian dari program prestisius ini. 

Program Santri International Fellowship bukan sekadar peluang untuk belajar di luar negeri, melainkan juga sebuah pengakuan atas dedikasi santri Indonesia dalam menuntut ilmu. Melalui program ini, diharapkan para peserta dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas, sekaligus menjaga nama baik pondok pesantren dan bangsa di kancah internasional.

Pesan Cinta Ibu Nyai

Selanjutnya, dalam acara tersebut, Nyai Hj. Ulfah Uswatun Hasanah selaku istri dari Almaghfurlah Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub, M.A. dan juga ibu dari KH. Zia Ul-Haramein, Lc., M.Si., menyampaikan pesan cinta kepada para santri. Beliau mengingatkan mereka untuk tetap menjaga semangat belajar dan konsistensi dalam beribadah. Beliau juga menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua meskipun dalam masa liburan. 

“Wahai anak-anakku tercinta, apa kabar kalian? Tidak terasa ujian semester sudah didepan mata, dijaga kesehatannya, jangan main hujan-hujanan, dan makan yang teratur agar kalian semua bisa mengikuti ujian semester dan liburan dengan tenang. Ibu berharap kalian tetap semangat, dijaga keistiqamahannya dalam beribadah meskipun sedang dalam masa liburan, dan tetap murojaah hafalan serta pelajaran yang sudah didapat di pondok. Jangan lupa juga untuk membantu meringankan pekerjaan orang tua di rumah,” tutur beliau penuh haru. 

Acara yang berlangsung dari pukul 19.30-21.30 WIB ini ditutup dengan doa bersama, mengiringi perjalanan khadim ma‘had menuju pengalaman belajar yang lebih luas di Inggris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah