Pendidikan Tauhid dalam Keluarga dan Masyarakat

Kata tauhid menurut bahasa merupakan bentuk masdar dari wahhada – yuwahhidu – tawhidan yang memiliki arti mengesakan atau menunggalkan. Adapun Husain Affandi al-Jisr al-Tharablusy menuturkan bahwa tauhid adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana menetapkan akidah (agama Islam) dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan.

Kemudian, pengertian tauhid di atas akan kita kaitkan dengan pendidikannya dalam lingkup keluarga dan masyarakat. Dalam salah satu tulisan tentang analisis pendidikan tauhid dalam Kitab Fath al-Majid karya Syekh Nawawi al-Bantani yaitu: “Pendidikan tauhid bukan hanya sekadar mengesakan Allah Swt. saja seperti yang diyakini kaum monoteis. Tetapi, juga mengakui kesatuan penciptaan, kesatuan kemanusiaan, kesatuan tuntunan hidup, dan kesatuan tujuan hidup, yang semua itu merupakan bentuk dari kesatuan ketuhanan”.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ وَأَبِي ظَبْيَانَ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمُ النَّاسَ. (رواه البخاري)
البخاري : وهو أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري.

Artinya:

Dari Jarir bin Abdillah (w. 51 H), ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak akan menyayangi siapa saja yang tidak menyayangi antar sesama manusia.”
HR. Imam Bukhari (194 H – 256 H : 62 tahun).

Istifadah:

Dalam konteks pendidikan tauhid, kita dapat melihat penerapan hadis di atas dalam lingkup keluarga dan masyarakat dengan dua cara berfikir:

  1. Melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah Swt.

Para orang tua dalam melakukan tarbiyah al-awlad (pendidikan kepada anak) dapat mengingatkan kepada mereka bahwa segala tindakan yang ia lakukan sehari-hari harus sesuatu yang Allah Swt. sukai.

  1. Allah Maha Penolong

Para orang tua nanti bisa mengajarkan bahwa tidak ada daya dan upaya, kecuali atas izin Allah Swt. Semisal anak sedang sakit, lalu seorang Ibu berkata: “Nak, sakitmu ini atas kehendak Allah. Dan nanti ketika kamu sembuh pun atas kehendak-Nya. Semangat ya, Nak.”

Itu merupakan konsep dasar “Pendidikan Tauhid dalam Keluarga dan Masyarakat” yang perlu kita tanam sejak usia dini.

Wallahu a’lam

Oleh: Muhammad Dhiya Ulhaq

Tag‎ar ‎‎‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah