Orang Mukmin itu Spesial

Setiap manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari hal-hal yang ia sukai maupun ia benci. Tidak terlepas pula dari hal-hal yang membuat ia bahagia dan sedih.

Layaknya sebuah roda di kendaraan, kehidupan manusia berputar terus-menerus. Hal ini Imam Syafi’i (204 H) menguatkan dengan perkataan, “Tiadalah ada kesedihan yang selamanya, begitu pula dengan kebahagiaan. Dan tiadalah pula kesusahan yang menimpa selamanya kepadamu, begitu pula dengan kemudahan”. Semua itu berjalan beriringan dan saling melengkapi dan menguatkan.

Lantas, adakah prinsip yang dapat orang mukmin pegang di dalam menjalani kehidupannya? Tentu ada.

حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ وَشَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ جَمِيعًا عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ وَاللَّفْظُ لِشَيْبَانَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ (رواه مسلم)

مسلم :أبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري.

Artinya:
Dari Shuhaib (w. 38 H), ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Perkara orang mukmin itu mengagumkan, sesungguhnya segala perihal yang terjadi padanya baik dan itu tidak seorang pun memiliki selain orang mukmin, apabila ia tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan apabila ia tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya.”
HR. Muslim (204 H – 261 H : 57 tahun).

Istifadah:

Dari hadis tersebut, menjelaskan bahwa prinsip orang mukmin dalam menjalani kehidupannya ialah menerima segala hal yang terjadi pada dirinya, karena sesungguhnya hal itu merupakan kebaikan baginya. Terlebih, jika ia dapat bersyukur ketika Allah Swt. beri kesenangan, dan bersabar ketika musibah menimpa. Itulah letak spesialnya menjadi seorang mukmin, ia akan dengan mudah dan gembira dalam menjalankan kehidupannya karena ia sadar bahwa apa pun yang terjadi pada dirinya merupakan kebaikan yang Allah Swt. rencanakan untuknya.

Imam Syafi’i (204 H) berkata, “Jika kamu memiliki hati yang selalu merasa cukup dan rida (kanaah), maka kamu dan seorang raja di dunia pada hakikatnya sama.”

Wallahu a’lam

Oleh: Ahmad Furqon Al Mubarok

Tag‎ar ‎‎‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah