Pada tanggal 13 November 2023, Madrasah Darus Sunnah mengambil langkah inovatif dengan mengadakan kegiatan nonton bareng film di bioskop untuk para siswa dan guru. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk memberikan pengalaman pendidikan yang menyenangkan dan bermakna.
Dalam acara yang diadakan pada Senin lalu itu, ratusan siswa dari berbagai tingkat kelas berkumpul di salah satu bioskop di kota Tangsel untuk nonton bareng film berjudul “Budi Pekerti”. Budi Pekerti adalah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai dan ditulis oleh Wregas Bhanuteja. Film produksi Rekata Studio serta Kaninga Pictures ini dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, Angga Yunanda, dan Prilly Latuconsina.
Film ini dipilih dengan cermat oleh para guru madrasah karena mengandung nilai-nilai moral yang tinggi. Lebih rinci lagi, tema yang diusung dalam film tersebut dinilai selaras dengan permasalahan yang belakangan sering terjadi. Yakni tentang dampak negatif dari ciberbullying. Bahwa setiap kita harus melihat suatu masalah secara komprehensif. Sehingga tidak terjadi salah faham paham yang berdampak pada komentar negatif terhadap orang lain.
Kepala Madrasah Darus Sunnah, Ustaz Tubagus Hasan Basri, menjelaskan, “Kami percaya bahwa pembelajaran tidak melulu di dalam ruang kelas. Dengan menghadirkan siswa-siswa kami ke bioskop untuk menonton film “Budi Pekerti”, kami berharap dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan variatif untuk memperkuat nilai-nilai moral yang telah diajarkan di madrasah.”
Film “Budi Pekerti” dipilih karena ceritanya yang menginspirasi dan mengandung pesan-pesan moral yang mendalam. Ustaz Tubagus berharap bahwa melalui medium film, siswa-siswa dapat lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai budi pekerti yang menjadi inti dari pendidikan di madrasah.
Setelah pemutaran film, para siswa diminta untuk menuliskan hasil bacaannya terhadap film. Bisa dengan meringkas, mengkritik, atau menilai film tersebut dalam bentuk tulisan. Tugas ini dimaksudkan agar kunjungan siswa ke bioskop tidak hanya sekadar menonton. Lebih dari itu adalah melatih siswa untuk belajar menuangkan isi pikiran mereka ke dalam bentuk tulisan.
Madrasah Darus Sunnah berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu metode untuk menggabungkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran dan memberikan pengalaman pendidikan yang asik dan menarik kepada siswa.
Baharudin Ardani
Musyrif Darus Sunnah