Tidak ada manusia yang luput dari masalah, dan seringkali masalah-masalah itu membuat ia menjadi lemah, ia merasa hancur, seakan ia merasa yang paling tersiksa. Akibatnya, banyak di antara kita yang ketika menghadapi berbagai masalah, malah mengurangi keimanan kepada Allah, mendekat menjadi kuncinya.
Terkadang kita sebagai hamba merasa jauh dari-Nya dan merasa sulit untuk mendekat kepada-Nya. Padahal, semua ini sudah Allah berikan jawabannya sebuah hadis qudsi untuk selalu mendekati diri kepada-Nya,
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ ، حَدَّثَنَا أَبُو زَيْدٍ سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ الْهَرَوِيُّ ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ، قَالَ : ” إِذَا تَقَرَّبَ الْعَبْدُ إِلَيَّ شِبْرًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاع
تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَإِذَا أَتَانِي مَشْيًا، أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً “. رواه البخاري
البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري
Artinya: Dari Anas r.a. (w. 91 H), dari Nabi saw. yang beliau riwayatkan dari Rabb-Nya, firman-Nya, “Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
HR. Bukhari (194 H – 256 H : 62 tahun).
Istifadah
Makna mendekat kepada-Nya sejengkal, sehasta, serta berjalan adalah patuh kepada-Nya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dari-Nya beserta melakukan amalan-amalan tambahan. Sementara, datang dan berjalan-Nya Allah menuju hamba-Nya adalah gambaran tentang balasan atas ketaatan hamba yang membawa mereka mendekati rahmat-Nya.
Dinukil dari al-Thabari, “ketaatan yang sedikit diumpamakan dengan jengkal, kelipatan anugerah serta pahala dengan sehasta, menjadi bukti tingginya anugerah-Nya bagi yang istikamah dalam ketaatan. Amal mereka dilipatgandakan, dan anugerah-Nya mencapai batas pahala yang diberikan Allah.”
Jadi dapat kita simpulkan dari hadis ini, bahwa setiap langkah kecil kebaikan dan usaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya Allah meresponnya dengan kedekatan yang lebih besar lagi.
Bagi manusia, langkahnya mungkin terasa kecil, tetapi bagi Allah, setiap langkah bernilai besar dan Allah menghargainya dengan kasih sayang-Nya yang tiada tara.
Wallahu a’lam.
Oleh: Risma Ramadhani