Memintakesembuhan lewat doa

Meminta kesembuhan lewat doa

Sakit merupakan hal yang wajar bagi setiap makhluk ciptaan Allah. ketika Allah menurunkan sakit bagi makhluk-Nya bukan berarti ketika kita sakit Allah menurunkan musibah bagi kita, namun bisa saja sakit tersebut merupakan salah satu jalan agar kita selalu mengingat Allah. pastilah dalam segala musibah atau penyakit itu terdapat hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil.

Oleh sebab itu, ketika kita sakit harus terdapat bentuk ikhtiar untuk menyembuhkan rasa sakit kita. salah satu bentuk usaha kita ketika sakit adalah berobat ke dokter dan meminum obat yang dianjurkan, tetapi ada bentuk ikhtiar lain, yaitu berdo’a meminta kesembuhan kepada Allah Swt.

Berikut kami hadirkan salah satu do’a yang dicontohkan Nabi Muhammad ﷺ ketika seseorang dalam keadaan sakit

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ
دَخَلْتُ أَنَا وَثَابِتٌ عَلَى أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فَقَالَ ثَابِتٌ يَا أَبَا حَمْزَةَ اشْتَكَيْتُ فَقَالَ أَنَسٌ أَلَا أَرْقِيكَ بِرُقْيَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلَى قَالَ *اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Artinya

Dari Abdul Aziz dia berkata, “Aku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin Malik, lalu Tsabit berkata, “Wahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu penyakit.” Maka Anas berkata, “Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah ﷺ?” dia menjawab, “Tentu.” Anas berkata, Ya Allah Rabb manusia, Dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit.” (HR. Bukhari)

البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري

(194 H – 256 H : 62 tahun)

Istifadah

Demikianlah Hadis yang berisi do’a yang diucapkan sahabat Anas Bin Malik yang do’a tersebut berasal dari Rasullah ﷺ

Hadis ini juga berkaitan dengan Al-Qur’an surat Asy-Syuara ayat 80 yang sudah sangat terkenal dikalangan masyarakat yaitu “وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِين” .

Imam Al-Hafiz Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari, yang dimaksud dengan “La Syafi Illa Anta” adalah sebuah isyarat bahwa segala sesuatu penyakit dengan perantara obat dan bagi orang yang merasakan sakit itu tidak akan sembuh tanpa adanya persetujuan takdir Allah. Maka tanpa adanya persetujuan akan takdir Allah maka segala obat apapun tidak akan manjur.

Maka kita sebagai manusia hendaklah tidak terpaku hanya pada meminum obat, namun kita juga harus berdoa kepada Allah Swt agar segera disembuhkan dari penyakit sebagai bentuk ikhtiar bathiniyah kita.

Wallahu a’lam

Oleh: Ahmad Syafiq Maulana

Jangan lupa ikuti media kami :
📷:http://bit.ly/Rasionalika_Darussunnah
Yuk, wakaf untuk Darus-Sunnah, Pesantren Hadis Pertama di Indonesia:
💳:http://bit.ly/Wakaf_Darussunnah
💳:https://kitabisa.com/campaign/wakafdarussunnah
[Lembaga Kajian dan Riset Rasionalika Darus-Sunnah].

One Response

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah