Ahad pagi (24/11/2024) Madrasah Darus-Sunnah sukses menggelar sidang perdana TAKTIS (Tugas Akhir Karya Tulis Santri) di Aula Idris Kamali. Acara dimulai pukul 09.00 dengan dihadiri oleh para santri dan para Asatiz. TAKTIS sendiri merupakan tugas akhir bagi santri kelas akhir MDS berupa karya tulis yang disusun di bawah bimbingan Asatidz. Jenis karya yang dibuat beragam, mulai dari tasyjir (penyusunan bagan) kitab, biografi, i’rob kitab, rangkuman, hingga kumpulan artikel dan teks khutbah.
Pada sidang perdana ini, ada dua santri yang siap mempresentasikan karyanya di hadapan penguji dan seluruh santri MDS;
1. Muhammad Surya Gibran dengan karyanya yang berjudul “Ringkasan dan Tasyjir Kitab ‘Ilm al-Tafsir karya Muhammad Husain al-Zahabi” dengan guru pembimbing Ust. Fajrin Fauzi, LC., M.Pd.
2. M. Nur Fajar Assodiq menyajikan karya berjudul “Penerapan 15 Kaidah Fikih di Kehidupan Sehari-hari” dengan guru pembimbing Ust. Bagus Haryanto, LC., M.A.
Sidang dipimpin oleh Ust. Bagus Haryanto, LC., M.A., dengan Ust. Tubagus Hasan Basri, LC., M.Ag (Kepala Madrasah) dan Ust. Ulin Nuha, LC., M.A. sebagai dewan penguji.
Proses sidang berjalan seru dan penuh antusiasme. Gibran dan Fajar mempresentasikan karya mereka dengan baik, diikuti sesi tanya jawab, kritik, dan saran dari dewan penguji. Salah satu penguji bahkan memberikan motivasi, “Karya kamu sangat menarik! Tapi ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki dan harus dikembangkan agar bisa kita terbitkan.”
Sidang yang berlangsung hingga pukul 11.00 ditutup dengan pengumuman hasil. Muhammad Surya Gibran meraih predikat Jayyid Jiddan (Sangat Baik), sementara M. Nur Fajar Assodiq meraih predikat Mumtaz (Istimewa).
Dengan adanya ujian TAKTIS ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kecerdasan santri dalam literasi, ketertarikan santri dalam bidang penulisan, dan tentu menjalankan pesan Kyai kami, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, yaitu “Wa laa tamutunna illaa wa antum kaatibun”, yang artinya “pantang mati sebelum berkarya”.