larangan meminta jabatan

Larangan Meminta Jabatan

Pada zaman sekarang menjadi seorang pemimpin dan memiliki sebuah jabatan merupakan impian kebanyakan orang. Mayoritas orang justru menjadikannya sebagai ajang rebutan khususnya jabatan yang menjanjikan lambaian rupiah (uang dan harta) serta kesenangan dunia lainnya.

Fenomena yang demikian menunjukkan bahwa banyak orang yang meminta-minta jabatan. Hal ini pernah terjadi pada zaman Rasul Saw dulu, hingga beliau bersabda dalam Hadisnya:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَرَجُلَانِ مِنْ بَنِي عَمِّي فَقَالَ أَحَدُ الرَّجُلَيْنِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمِّرْنَا عَلَى بَعْضِ مَا وَلَّاكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَقَالَ الْآخَرُ مِثْلَ ذَلِكَ *فَقَالَ إِنَّا وَاللَّهِ لَا نُوَلِّي عَلَى هَذَا الْعَمَلِ أَحَدًا سَأَلَهُ وَلَا أَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ (رواه مسلم)

مسلم :أبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري.

Artinya:
Dari Abu Musa (w 665 H) dia berkata: “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi ﷺ, salah seorang dari keduanya lalu berkata, “Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah ‘Azza wa Jalla kepadamu.” Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa, maka beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.”
HR. Muslim (204 H – 261 H : 57 tahun).

Istifadah:

Kepemimpinan atau memegang jabatan adalah hal yang begitu mulia karena di situ seseorang menjadi pemimpin yang menaungi suatu golongan. Namun, terkadang seseorang menyalahgunakan kepemimpinan itu. Sehingga, menodai makna suci dari kepemimpinan itu sendiri.

Pada Hadis di atas, dua orang yang datang kepada Nabi Saw jelas sekali meminta jabatan dengan terang-terangan.

Pada kondisi ini, Nabi Muhammad Saw jelas sudah mengetahui latar belakang orang-orang tersebut sehingga beliau tidak memberikan jabatan kepada mereka.

Mengemban jabatan kekuasaan merupakan sebuah tanggung jawab yang teramat besar. Karena, apabila salah dalam mengembannya, maka celaan, penyesalan, dan siksaan akan menunggu di hari kiamat kelak. Kecuali, bila ia mengembannya dengan adil dan melaksanakan semua kewajibannya. Akan tetapi, orang seperti ini sangatlah sedikit.
Sehingga benar-benar harus teliti ketika ingin memilih pemimpin.

Wallahu a’lam

Oleh: Ghina Farhanah


Tag‎ar ‎‎‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎‏‏‎ ‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman.

Silahkan pilih salah satu kontak dibawah ini untuk menghubungi kami

Madrasah Darus-Sunnah

6 Tahun Setingkat Tsanawiyah-Aliyah