Pada hari kamis, 24 November 2022 ba’da Zuhur, jajaran pengurus dan administrator Ma’had UIN Malang berkunjung ke Darus-Sunnah untuk menyelenggarakan studi banding. Bermaksud untuk lebih mendalami tata kelola administrasi di Darus-Sunnah, termasuk bagaimana pola pendidikan dan pengajaran berlangsung.
Khadim Ma’had Darus-Sunnah, KH. Zia Ul Haramein, jajaran ustaz, musyrif, dan musyrifah Darus-Sunnah menyambut langsung kedatangan jajaran pengurus Ma’had UIN Malang. Berlokasi di Aula Kiai Idris Kamali, pertemuan ini memuat diskusi yang aktif dan masif.
Dalam kunjungan ini, Khadim Ma’had Darus-Sunnah menyampaikan sambutannya yang berisi ajakan untuk menjalin silaturrahmi yang baik antara Ma’had UIN Malang dan Darus-Sunnah. Juga tahadduts bi al-ni’mah, karena jajaran pengurus Ma’had UIN Malang telah percaya untuk mengunjungi pesantren Darus-Sunnah.
Penjelasan Lurah Pondok Tentang Darus-Sunnah
Dalam forum ini, Ustaz Muhammad Hanifuddin, selaku lurah Ma’had Darus-Sunnah, tidak hanya menyampaikan dan memaparkan hal-hal seputar dirasah, munadzamah, dan istijmam sebagai trilogi Darus-Sunnah. Akan tetapi lebih dari itu, Ustaz Hanif juga mengulas pesan-pesan Kiai Ali Mustafa yang ruhnya masih dan akan terus hidup di lingkungan Darus-Sunnah. Salah satunya, wa la tamutunna illa wa antum katibun, pantang mati sebelum menulis. Tidak berhenti di bidang kepenulisan, beliau juga menyampaikan perihal media Darus-Sunnah, jamaah plus qiyamulail, dan biksah yang rutin diselenggarakan, yakni ke Tanah Papua.
Selanjutnya, Ketua Ma’had menyampaikan, bahwa ma’had UIN Malang menampung kurang lebih 3855 mahasantri dengan bermacam latar belakang, yaitu SMA, Aliyah, dan lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan sistem yang ada di Darus-Sunnah sulit untuk diterapkan di Ma’had UIN Malang. Akan tetapi, ada hal-hal yang baik, seperti sistem muzakarah sebelum belajar, yang mungkin bisa diterapkan di Ma’had UIN Malang.