Kamis, 3 Februari 2023 setelah dhuhur, jajaran pengurus prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan Ilmu Tafsir Institute Darul Quran (IDAQU) berkunjung ke Darus-Sunnah untuk mengadakan studi banding. Hal itu dimaksudkan untuk lebih mendalami sistem pembelajaran serta kegiatan yang berlangsung di Darus-Sunnah.
Acara berlangsung di Aula Idris Kamali Darus-Sunnah yang dibuka langsung oleh sambutan Khadim Ma’had Darus-Sunnah, KH. Zia Ul Haramein. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada IDAQU karena telah percaya untuk mengunjungi pesantren Darus-Sunnah.
Sekaligus berpesan agar dapat menjalin sillaturrahim serta saling mengambil manfaat dari kunjungan tersebut. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan IDAQU, Ustadz M. Muallim, Lc., MA. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa IDAQU lahir pada tahun Corona, seminggu sebelum lockdown. Dengan kunjungan itu, beliau berharap adanya sumbangsih serta manfaat dari Darus-Sunnah.
Penjelasan Lurah Pondok Terkait Sistem Pembelajaran Darus-Sunnah
Ustaz Muhammad Hanifuddin, menyampaikan bahwa hal yang mendasari jiwa pembelajaran di Darus-Sunnah adalah tiga sikap Pak Kyai yang selalu dipegang teguh, Al-Quwwah fil I’tikad, Al-Wudhuh fil Waqf dan Al-Layyin fil Ada’. Ketiganya yang mampu mengantarkan Darus-Sunnah dalam mengajarkan hadis-hadis Nabi dengan moderat. Beliau mencontohkan seperti dalam menyikapi hadis-hadis anjuran puasa Rajab yang nilainya Dhaif.
Selain itu, Ustadz Hanif juga menyampaikan sekilas pandang Darus-Sunnah mulai dari struktur kepengurusan, kirikulum serta rangkaian kegiatan penunjang pembelajaran di Darus-Sunnah baik dari tingkat madrasah maupun mahasiswa. Kemudian, acara dilanjutkan dengan tanggapan sekaligus pertanyaan dari IDAQU.
Di ujung sesi, acara ditutup dengan penandatangan MoU antara Darus-Sunnah dengan IDAQU, yang diwakili oleh Khadim Ma’had Darus-Sunnah dan Dekan IDAQU.