Oleh: Hilmi Haitami*
Tak kusangka, kumuntahkan detikku dengan panduan bunyi sunyi
Seruan jarum jam membuat penaku menangis
Penaku kan meninggalkan jejaknya
Ocehan manis dari kata-kataku mulai terdengar
Akhirnya … ada yang mengusir sunyi
Kala ini, berhenti tuk kumunrtahkannya
Lidahku sakit kala memanggil kata-kata satu persatu
Lagi pula tarian sunyi telah dihapus
Senang …
Tapi penaku kan berhenti menangis Sekarang
*Penulis merupakan santri Madrasah Darus-Sunnah Angkatan ke-7